Beberapa hari setelah ulang tahun yang ke-17, ayah wanita itu meninggal dunia akibat penyakit kanker yang tak pernah ia ceritakan kepada siapapun kecuali pada istrinya. Walaupun merasa sedih dan kehilangan, namun di dalam diri wanita itu masih tersimpan rasa benci terhadap ayahnya.
Suatu hari ketika membantu ibunya membereskan barang-barang peninggalan almarhum, ia menemukan sebuah bingkisan yang dibungkus dengan rapi dan di atasnya tertulis "Untuk Anakku Tersayang". Dengan hati-hati diambilnya bingkisan tersebut dan mulai membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah jam tangan dan sebuah buku yang telah lama ia idam-idamkan. Di samping kedua benda itu, terdapat satu set berlian cantik dan sebuah kartu ucapan berwarna merah muda, warna kesukaannya. Perlahan ia membuka kartu tersebut dan mulai membaca tulisan yang ada di dalamnya, yang ia kenali betul sebagai tulisan tangan ayahnya.
"Ya Tuhan, Terima kasih karena Engkau mempercayai diriku yang rendah ini Untuk memperoleh karunia terbesar dalam hidupku. Kumohon Ya Tuhan, Jadikan buah kasih hambaMu ini Orang yang berarti bagiMU dan sesamanya . Jangan hanya kau berikan jalan yang lurus dan luas membentang. Berikan pula jalan yang penuh liku dan duri Agar ia dapat meresapi kehidupan dengan seutuhnya. Sekali lagi kumohon Ya Tuhan, Sertailah anakku dalam setiap langkah yang ia tempuh. Jadikan ia sesuai dengan kehendakMu. Maafkan ayah nak.., ayah sangat sayang kepadamu melebihi apa yg kamu duga. Selamat ulang tahun anakku. Doa ayah selalu menyertaimu".
Meledaklah tangis anak itu dan dalam pelukan ibunya, ia menceritakan semua tentang bingkisan dan tulisan yang terdapat dalam kartu ulang tahunnya. Ibu wanita itu akhirnya menceritakan bahwa ayah memang sengaja merahasiakan penyakitnya agar kamu tidak sedih dan mendidik anaknya dengan keras agar sang anak menjadi wanita yang kuat, tegar dlm meniti kehidupannya nanti dan tidak terlalu kehilangan sosok ayahnya ketika ajal menjemput akibat penyakit yang diderita. Dan yang lebih membanggakan, dari hasil tabungannya selama ini , dia lebih memilih membelikan satu set berlian tsb untuk hari pernikahanmu kelak daripada untuk biaya operasi kankernya .
Jangan pernah membenci ayahmu nak.., Sesungguhnya dia adalah ayah sejati untukmu dan suami yg sangat baik untukku. Jangan selalu melihat hanya dengan kedua mata kita. Lihatlah juga segala sesuatu dengan mata hati kita. Sang anak makin menangis tersedu dlm pelukan ibunya sambil menciumi foto ayahnya….., Maafkan…Maafkan saya ayah….
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Backlink here..
0 komentar:
Posting Komentar