Keturunan barangkali satu-satunya faktor paling penting dalam menentukan siapa yang mengompol. Jika salah satu orang tua biasa mengompol pada masa kecilnya, anak mempunyai 45% kesempatan mengalami masalah yang sama. Jika kedua orangtuanya dahulu biasa mengompol, 75% anak akan mengalami hal yang sama
Dahulu kebiasaan mengompol dianggap sebagai masalah psikologis. Namun sekarang diketahui bahwa faktor biologis memegang peranan lebih besar.
Beberapa faktor yang mungkin jadi penyebab :
Kapasitas kandung kemih yang lebih kecil daripada rata-rata, sekalipun kandung kemih itu sendiri berukuran normal. Pada anak-anak seperti ini, sensasi ingin kencing terjadi lebih sering.
Anak-anak yang sering mengompol mungkin tidur lebih nyenyak daripada anak yang bukan pengompol
Lebih banyak menghasilkan urine daripada rata-rata anak karena produksi hormon antidiuretik (hormon yang mencegah pembentukan air seni) yang tidak memadai.
Hal ini menjadi catatan penting bagi orang tua agar tidak menghukum, memarahi, atau mengolok-olok anak-anak yang sering mengompol. Bahkan hal itu akan memperparah situasi, karena harga diri anak jatuh dan anak akan kehilangan kepercayaan diri akan kemampuannya menghadapai masalah.
Tips untuk mengatasinya :
- Membatasi minum pada malam hari
- Menghindarkan anak mengkonsumsi coca-cola, teh, cocoa dan cokelat; karena semuanya mengandung kafein yang bersifat diuretik
- Jadwalkan pergi ke kamar mandi, sekali 30 menit sebelum waktu tidur, dan berikutnya tepat sebelum anak Anda diselimuti
- Pada siang hari bisa dilakukan ”latihan tidak mengompol”. Dr. Sheldon menjelaskan : ”Anak naik ke tempat tidur dan berpura-pura tidur. Setelah semenit, dia berpura-pura merasa ingin kencing, kemudian pura-pura bangun, turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.” Tujuan pelatihan ini adalah mengakrabkan anak pada rutinitas meninggalkan tempat tidurnya, berjalan ke kamar mandi dan menggunakan toilet.
- Berikan pujian atau reward ketika anak berhasil tidak mengompol.
- Libatkan anak untuk membantu anda membersihkan tempat tidurnya, dalam suasana kerjasama yang baik, tanpa kemarahan.
- Jangan memperlakukan anak seperi bayi dengan memaksa dia mengenakan popokatau celana plastik, atau dengan tidak memperbolehkannya tidur di atas dipan biasa.
Backlink here..
1 komentar:
Emang susah klo anak masih ngompol, udah gitu belum ngerti ke toilet lagi.. Mkasih tipsnya!
Posting Komentar